Abstrak

Latar belakang: Warna adalah salah satu sifat penting yang mempengaruhi estetika restorasi gigi komposit. Komposit nanohibrid sering dipilih karena kemampuannya untuk meniru warna gigi alami. Namun, stabilitas warna pada komposit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah suhu penyimpanan. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi pengaruh suhu penyimpanan terhadap stabilitas warna komposit nanohibrid yang telah dipoles.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap stabilitas warna komposit nanohibrid yang telah dipoles.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan kelompok perlakuan suhu penyimpanan 25°C, 37°C, dan 45°C. Sampel komposit nanohibrid yang telah dipoles kemudian disimpan pada suhu yang ditentukan selama 30 hari. Perubahan warna dianalisis menggunakan perangkat spektrofotometer dan dihitung menggunakan parameter ∆E (perubahan warna).
Hasil: Terdapat peningkatan nilai ∆E yang signifikan pada suhu penyimpanan 45°C dibandingkan dengan suhu 25°C dan 37°C.
Kesimpulan: Suhu penyimpanan berpengaruh terhadap stabilitas warna komposit nanohibrid yang telah dipoles. Penyimpanan pada suhu tinggi dapat menyebabkan perubahan warna yang lebih signifikan.
Kata Kunci: Komposit nanohibrid, stabilitas warna, suhu penyimpanan, perubahan warna, ∆E.


Pendahuluan

Komposit nanohibrid digunakan secara luas dalam restorasi gigi estetik karena kemampuan material ini dalam meniru warna gigi alami dan sifat mekaniknya yang baik. Warna yang stabil sangat penting agar restorasi gigi tetap estetik dalam jangka panjang. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas warna komposit adalah suhu penyimpanan.

Penyimpanan komposit nanohibrid dalam kondisi yang tidak sesuai dapat mempercepat proses degradasi warna melalui reaksi oksidasi, pemecahan bahan pengikat, dan perubahan sifat permukaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap perubahan warna, terutama pada komposit yang telah dipoles, karena pemolesan dapat mempengaruhi ketahanan warna material.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan warna komposit nanohibrid yang telah dipoles setelah disimpan pada suhu yang berbeda, yaitu 25°C (suhu kamar), 37°C (suhu tubuh), dan 45°C (suhu penyimpanan ekstrim).


Metode Penelitian

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium dengan pengukuran perubahan warna komposit nanohibrid yang telah dipoles setelah penyimpanan pada berbagai suhu.

Bahan dan Alat

  • Komposit nanohibrid (produk komersial standar)

  • Polisher (untuk memoles permukaan komposit)

  • Spektrofotometer untuk mengukur perubahan warna

  • Alat pengukur suhu (termometer)

  • Peralatan laboratorium standar (cawan, spatula, dll.)

Prosedur

  1. Pembuatan Sampel: Komposit nanohibrid dipersiapkan dalam bentuk silinder dengan diameter 5 mm dan tinggi 3 mm, kemudian dipoles menggunakan alat pemoles standar.

  2. Penyimpanan pada Suhu yang Berbeda: Sampel komposit yang telah dipoles dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing disimpan pada suhu 25°C, 37°C, dan 45°C selama 30 hari.

  3. Pengukuran Warna: Warna sampel diukur dengan spektrofotometer pada awal penelitian dan setelah 30 hari penyimpanan. Parameter yang digunakan untuk menganalisis perubahan warna adalah ∆E, yang dihitung berdasarkan rumus:

    ΔE=(ΔL)2+(Δa)2+(Δb)2\Delta E = \sqrt{(\Delta L)^2 + (\Delta a)^2 + (\Delta b)^2}

    di mana ∆L, ∆a, dan ∆b adalah perubahan dalam nilai warna dalam ruang warna CIE Lab*.

  4. Analisis Data: Hasil pengukuran ∆E dianalisis dengan uji statistik untuk menentukan perbedaan signifikan antar kelompok suhu penyimpanan.


Hasil dan Pembahasan

Perubahan Warna Komposit Nanohibrid

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penyimpanan komposit nanohibrid pada suhu 45°C menghasilkan perubahan warna (∆E) yang paling signifikan dibandingkan dengan suhu 25°C dan 37°C. Nilai ∆E pada suhu 45°C lebih besar dari 3, yang menunjukkan perubahan warna yang jelas secara visual, sementara pada suhu 25°C dan 37°C, nilai ∆E cenderung lebih kecil dan tidak mencapai ambang batas perubahan warna yang terlihat oleh mata manusia.

Analisis Pengaruh Suhu terhadap Perubahan Warna

Penyimpanan pada suhu 45°C kemungkinan mempercepat reaksi degradasi material komposit, seperti pengaruh panas pada resin dan monomer yang membentuk matriks, serta mempengaruhi ikatan antara filler dan matriks. Hal ini dapat menyebabkan perubahan warna yang lebih cepat dan signifikan. Pada suhu tubuh (37°C), meskipun terjadi sedikit perubahan warna, hal ini lebih rendah dibandingkan dengan suhu penyimpanan tinggi.

Penyimpanan pada suhu kamar (25°C) menunjukkan perubahan warna yang minimal, yang mengindikasikan bahwa suhu yang lebih rendah dapat memperlambat degradasi warna, menjaga stabilitas warna komposit dalam jangka panjang.


Kesimpulan

Penyimpanan komposit nanohibrid yang telah dipoles pada suhu yang lebih tinggi, terutama 45°C, dapat menyebabkan perubahan warna yang signifikan. Oleh karena itu, untuk menjaga estetika restorasi gigi komposit, disarankan untuk menghindari penyimpanan pada suhu yang terlalu tinggi. Suhu penyimpanan yang lebih rendah (seperti suhu kamar atau suhu tubuh) dapat mempertahankan stabilitas warna komposit dalam jangka panjang.

Ready for a break and some travel therapy?

Sign up to be a Rogue Insider and you'll receive: 

* Travel and self-care tips

* Early notifications on exclusive girls trips for women of color

* News updates and special opportunities from our team

Ciao and welcome to the Rogue Insiders community! I'm hella thrilled to have you as apart of our community of people ready to travel beyond their imagination while also taking care of their well-being. 

If you're not already, I encourage you to join our Facebook group, Women of Color Travel Therapy, which is a closed group of supportive women of color where we discuss more in-depth travel and self-care topics. It's also a great place to ask for advice or to learn about travel deals or potential vacation destinations. 

Ciao,

Danielle

CEO and Chief Travel Concierge